Rasa penasaranku semakin hari semakin tumbuh. Ada hasrat lebih untuk diriku. Aku ingin mencoba memasukan kontolku kedalam anus. Aku ingin merasakan kontolku dijepit anus. Aku ingin menggesek gesek anus dengan kontolku. Beberapa kali aku meminta Paman untuk menjadi betinaku tetapi dia selalu menolak. Dia selalu berkelit kalau belum siap untuk bersenggama denganku. Sekerasa aku berusaha sekencang itu pula Paman menolak. Sepertinya Paman tidak menyadari kalau libidoku sama tinggi dengannya. Setiap hari dekat dengannya membuatku tak tahan untuk bersanggama dengannya!
Aku kecewa dengan penolakan Paman. Tetapi aku tak berkecil hati . Aku mulai mencari tahu soal lelaki. Aku mulai aktif menonton film porno khususnya lelaki. Aku kecanduan melihat anus disosodok kontol! Ternyata dunia digital menjadi gerbang untuk diriku mengenal dunia lelaki lebih jauh. Lewat sebuah media yang khusus berisis lelaki suka lelaki aku melihat banyak orang orang yang seperti diriku.
Semua pertanyaan dalam kepalaku akhirnya sedikit demi sedikit bisa terpecahkan. Karena dari media itu aku mengenal seorang teman. Namanya Aldi,umurnya lebih muda dariku. Setelah obrolan singkat,kami melanjutkan untuk bertemu.
Kami bertemu ditempat ngopi. Aldi tiba sesuai janji. Saat bertemu dengannya aku sedikit kaget karena ada sesuatu yang lain dari dirinya,menurutku ia agak sedikit "lentur". Sebaliknya,Aldi malah cenderung friendly dan supel. Tak berapa lama basa basi kamipun sudah menciptakan obrolan. Aldi itu termasuk orang yang ceplas ceplos. Apalagi saat ia mengetahui jati diriku yang masih polos.
Hal pertama yang ia coba jelaskan adalah TOP & BOT. Aldi menyuruhku untuk menjelaskan 2 kata itu. Aku yang memang benar benar polos tidak mengetahui artinya. Aldi geleng geleng dan tidak percaya. Aku bersikukuh bilang tidak tahu karena memang tidak tahu. Lalu Aldi menjelaskannya. Top adalah orang yang menyodok dan Bot adalah orang yang disodok. Ia memperagakan dengan jarinya,aku tersenyum. Menurut Aldi dari seluruh ceritaku,aku itu top. Tapi Aldi memintaku jangan senang dulu karena bisa jadi nanti aku jadi VERSETILE atau menyukai menjadi top dan bot. Karena berhubung aku belum pernah diewe jadinya masih berstatus TOP.
Aku agak sedikit bingung mendengar penjelasannya karena aku berpikir yang ngentot dan dientot itu sudah paten,tidak akan berubah rubah. Misalnya,aku pertama kali merasakan seks yang dengan pantat Pamanku dan dari situ aku ingin memasukan kontolku kedalam anusnya. Apa mungkin aku akan meminta Paman untuk memasukan kontolnya kedalam anusku?. Aldi dengan yakin menngiyakan pertanyaan yang menggelayut dipikiranku. Contohnya Pamanku,ia itu lelaki yang terbiasa mengentoti memek tetapi kenapa saat anusnya dikorek korek dia tidak marah malah meminta lagi dan lagi. Alasanku karena Paman impotensi ditolak oleh Aldi. Menurutnya,Pamanku itu memang suka disodok sodok tetapi tidak dientot. Karena lelaki juga bisa merasakan nikmat jikalau anusnya dipijit,bukti ilmiah katanya Aldi.
Aldi menyuruhku untuk tidak terlalu buru buru mencari tau. Karena nanti aku akan menemukan sendiri seks dengan lelaki seperi apa.
Perjumpaanku dengan Aldi banyak memberi sesuatu yang baru. Aldi memintaku untuk jangan sungkan jikalau butuh teman ngobrol. Sebetulnya Aldi merasa heran dengan awal perjumpaanku suka dengan lelaki. Jarang jarang keponakan bermain anus Pamannya. Cukup gila menurutnya!
Berkenalan dengan Aldi memberiku cukup ruang. Sepertinya memang perlu memiliki teman karena banyak cerita dalam hidupku yang tidak bisa sembarangan diceritakan. Walau sebetulnya aku tidak pernah bertemu orang dengan tipikal seperti Aldi. Aku tidak begitu terganggu dengan kelenturannya dia. Toh kami sekedar nongkrong.
Aku kecewa dengan penolakan Paman. Tetapi aku tak berkecil hati . Aku mulai mencari tahu soal lelaki. Aku mulai aktif menonton film porno khususnya lelaki. Aku kecanduan melihat anus disosodok kontol! Ternyata dunia digital menjadi gerbang untuk diriku mengenal dunia lelaki lebih jauh. Lewat sebuah media yang khusus berisis lelaki suka lelaki aku melihat banyak orang orang yang seperti diriku.
Semua pertanyaan dalam kepalaku akhirnya sedikit demi sedikit bisa terpecahkan. Karena dari media itu aku mengenal seorang teman. Namanya Aldi,umurnya lebih muda dariku. Setelah obrolan singkat,kami melanjutkan untuk bertemu.
Kami bertemu ditempat ngopi. Aldi tiba sesuai janji. Saat bertemu dengannya aku sedikit kaget karena ada sesuatu yang lain dari dirinya,menurutku ia agak sedikit "lentur". Sebaliknya,Aldi malah cenderung friendly dan supel. Tak berapa lama basa basi kamipun sudah menciptakan obrolan. Aldi itu termasuk orang yang ceplas ceplos. Apalagi saat ia mengetahui jati diriku yang masih polos.
Hal pertama yang ia coba jelaskan adalah TOP & BOT. Aldi menyuruhku untuk menjelaskan 2 kata itu. Aku yang memang benar benar polos tidak mengetahui artinya. Aldi geleng geleng dan tidak percaya. Aku bersikukuh bilang tidak tahu karena memang tidak tahu. Lalu Aldi menjelaskannya. Top adalah orang yang menyodok dan Bot adalah orang yang disodok. Ia memperagakan dengan jarinya,aku tersenyum. Menurut Aldi dari seluruh ceritaku,aku itu top. Tapi Aldi memintaku jangan senang dulu karena bisa jadi nanti aku jadi VERSETILE atau menyukai menjadi top dan bot. Karena berhubung aku belum pernah diewe jadinya masih berstatus TOP.
Aku agak sedikit bingung mendengar penjelasannya karena aku berpikir yang ngentot dan dientot itu sudah paten,tidak akan berubah rubah. Misalnya,aku pertama kali merasakan seks yang dengan pantat Pamanku dan dari situ aku ingin memasukan kontolku kedalam anusnya. Apa mungkin aku akan meminta Paman untuk memasukan kontolnya kedalam anusku?. Aldi dengan yakin menngiyakan pertanyaan yang menggelayut dipikiranku. Contohnya Pamanku,ia itu lelaki yang terbiasa mengentoti memek tetapi kenapa saat anusnya dikorek korek dia tidak marah malah meminta lagi dan lagi. Alasanku karena Paman impotensi ditolak oleh Aldi. Menurutnya,Pamanku itu memang suka disodok sodok tetapi tidak dientot. Karena lelaki juga bisa merasakan nikmat jikalau anusnya dipijit,bukti ilmiah katanya Aldi.
Aldi menyuruhku untuk tidak terlalu buru buru mencari tau. Karena nanti aku akan menemukan sendiri seks dengan lelaki seperi apa.
Perjumpaanku dengan Aldi banyak memberi sesuatu yang baru. Aldi memintaku untuk jangan sungkan jikalau butuh teman ngobrol. Sebetulnya Aldi merasa heran dengan awal perjumpaanku suka dengan lelaki. Jarang jarang keponakan bermain anus Pamannya. Cukup gila menurutnya!
Berkenalan dengan Aldi memberiku cukup ruang. Sepertinya memang perlu memiliki teman karena banyak cerita dalam hidupku yang tidak bisa sembarangan diceritakan. Walau sebetulnya aku tidak pernah bertemu orang dengan tipikal seperti Aldi. Aku tidak begitu terganggu dengan kelenturannya dia. Toh kami sekedar nongkrong.
Komentar
Posting Komentar